PEMUTIH GIGI


PEMUTIH GIGI


         Oleh : Salma Nura Amanda
          NIM : P07125216009


Gigi manusia sesungguhnya  tidak betul-betul berwarna putih bak mutiara, warna gigi asli bervariasi dan umumnya berwarna putih kekuningan. Meski demikian, ada faktor-faktor yang menyebabkan gigi dapat berubah warna, istilahnya disebut diskolorasi gigi dimana gigi menjadi lebih kuning, abu-abu gelap, atau kecoklatan.  Faktor tersebut dapat berasal dari dalam tubuh (faktor internal misalnya genetik), atau dari luar tubuh (faktor eksternal), di antaranya makanan.
Setiap orang pasti menginginkan tampil cantik. Saat ini banyak orang yang memutihkan giginya. Pemutihan gigi dapat dilakukan dengan penggunaan senyawa,baik menggunakan bahan sintesis ataupun dengan bahan alami. Bahan kimia sintetis memiliki kerugian dalam penggunaannya yaitu relatif mahal, sulit didapat dan efek samping yang cukup merugikan.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Ratnawati Hendari cara perawatan pemutihan gigi yang disesuaikan dengan jenis pewarnaan yang terjadi (Gursoy dkk., 2008).
Perawatan konvensional untuk menghilangkan pewarnaan gigi ekstrinsik adalah dengan tindakan skaling dan polishing gigi, namun untuk pewarnaan ekstrinsik yang sukar dihilangkan, ataupun untuk pewarnaan intrinsik, diperlukan perawatan lain
yaitu dengan proses pemutihan gigi (Gursoy dkk., 2008). Pada proses
pemutihan gigi konvensional, digunakan bahan asam oksalat untuk gigi vital
dan kalsium klorida dari batu kapur untuk gigi non vital (Wagner, 1999).
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Dian Paramita Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan orang merokok baik dikantor, dipasar, ataupun tempat
umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri.
Perubahan-perubahan dalam rongga mulut seorang perokok dapat berupa :
  (1)endapan kecoklatan  dan pewarnaan struktur gigi;
  (2) pewarnaan keabu-abuan yang menyebar (difus) dan leukoplak di gingiva,
 (3) smoker’s plate yang ditandai dengan penonjolan kelenjar mukosa disertai inflamasi di sekitar muara dan eritema yang difus atau gambaran permukaan palatum seperti kerikil. (Megananda dkk, 2012).
Baking soda adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, senyawa ini disebut Natriu mikarbonat.
Dimana kandungan Natrium bikarbonat ini dapat menghilangkan stain pada gigi perokok. ( Holleman, 2001)
Baking soda salah satu pembersih yang efektif, dapat digunakan untuk menghilangkan perubahan noda pada gigi.                                    
                 Dalam artikel yang di tuliskan oleh Amalia Hartanto Penggunaan bahan alam saat ini menjadi sangat populer, karena pertimbangan keamanan, murah dan lebih mudah didapat. Berbagai macam bahan alami dapat digunakan sebagai alternatif material bleaching, salah satunya adalah dengan menggunakan stroberi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu aplikasi optimum pasta stroberi yang menghasilkan perubahan warna tanpa menurunkan kekerasan permukaan enamel. Metode penelitian ditentukan dengan enam kelompok sampel dari gigi insisif post ekstraksi setelah terpapar teh hitam selama 12 hari, sehingga berubah warna.Setiap perlakuan direndam dalam pasta buah stroberi 100% selama 5 menit setiap 8 jam sekali. Perendaman dilakukan selama 2, 3, 4, 5 minggu, dan diamati perubahan warnanya dengan Vita shade guide, serta diukur kekerasan permukaan enamelnya dengan Vickers Hardness tester. Data kekerasan permukaan enamel ditabulasi kemudian dianalisis menggunakan Test of Within Subjects dan bila ada perbedaan dilanjutkan dengan t-Test.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Roedy Budirahardjo Pemutihan gigi adalah suatu proses untuk membuat gigi tampak lebih putih. Memutihkan gigi bisa dicapai dengan dua cara, yaitu menggunakan produk bleaching atau non-bleaching. Produk bleaching mengandung peroksida yang membantu menghilangkan stain instrinsik dan ekstrinsik, hasilnya dapat mengubah warna alami gigi. Produk nonbleaching mengandung bahan yang bekerja menghilangkan stain dengan aksi fisik dan kimia, hanya untuk stain ekstrinsik. Pemakaian bahan pemutih gigi tidak selalu aman, oleh karena itu untuk penggunaannya harus diasumsikan bahwa keuntungannya jauh melebihi risiko biologis yang diketahui. Pemilihan cara bleaching pada anak tergantung pada jenis stain, perubahan warna dan dalamnya stain. Stain pada permukaan email dapat dihilangkan dengan cara mikrobrasi dan bila lebih dalam harus dengan cara bleaching. Selain menggunakan bahan pemutih yang telah disetujui ADA/ISO, dokter gigi harus memiliki pengetahuan mengenai pemutihan gigi di klinik,
penggunaan pemutih gigi di rumah, dan juga kontraindikasi serta efek samping agar dapat Memberikan Pelayanan pemutihan gigi yang efektif dan memuaskan.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Diyah Fatmasari1, Ratnawati Hendari2, Irma HY Siregar Di masyarakat sekarang tengah marak perawatan untuk memutihkan gigi dengan teknik bleaching. Teknik bleaching adalah suatu cara pemulihan gigi yangberubah warna, sampai mendekati warna gigi asli dengan proses perbaikan secarakimiawi (Tarigan, 1994). Teknik bleaching merupakan teknik pemutihan gigi dengan menggunakan bahan kimia yang bersifat asam, bahan bleaching yang masuk melalui tubuli dentin yang terbuka menuju ke jaringan periondontal mengakibatkan peradangan pada jaringan periodontal(Halim, 2010). Sebagian masyarakat belum mengetahui cara memutihkan gigi dengan menggunakan cara dan bahan yang sederhana. Baking soda (sodium bicarbonate) bisa digunakan sebagai alternatif umtuk memutihkan gigi,selain mudah ditemui di masyarakat, baking soda juga relatif lebih mudah digunakan. (Schuurs, 2013)
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Zuhra Zulfa Efek Perubahan Warna Enamel Gigi Setelah Aplikasi Madu Hutan Konsentrasi 50%
Dan 100% Dibandingkan Dengan Karbamid Peroksida 16% Sebagai Alternatif Bahan
Bleaching Gigi (In Vitro) xii + 56 halaman. Karbamid peroksida 16% merupakan salah satu bahan home-bleaching yang sering digunakan. Namun, bahan ini masih diperdebatkan penggunaannya karena memiliki efek samping seperti iritasi gingiva dan gigi sensitif. Madu merupakan salah satu alternatif bahan alami bleaching yang telah terbukti dari beberapa penelitian sebelumnya karena mengandung hidrogen peroksida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perubahan warna gigi setelah aplikasi madu hutan konsentrasi 50% dan 100% dibandingkan dengan karbamid peroksida 16%.
 Dalam artikel yang di tuliskan oleh Bayu Teguh Saputro . Dalam artikel yang di tuliskan oleh Hidrogen peroksida (H 2 O 2) merupakan senyawa radikal bebas
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pemutihan gigi. Kadar H
2O2 yang
lebih tinggi lebih efektif dalam proses pemutihan gigi. Lycopersicon esculentum
Mill mengandung senyawa H
2 O 2, tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara
empiris pengaruh perbedaan konsentrasi jus Lycopersicon esculentum Mill
terhadap perubahan warna gigi pada proses pemutihan gigi secara in vitro.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Septiva Asih Pratiwi Lycopersicon esculentum Mill. merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan tambahan masakan dan dikenal sebagai tomat. Tomat mengandung beberapa bahan aktif yang diduga dapat memutihkan gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus Tomat terhadap perubahan warna gigi. Pemberian jus tomat selama tiga hari terbukti mampu menaikkan total perubahan warna (dEab) secara bermakna (p=0,039) dibandingkan dengan kontrol.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Gurnita Swasti Yudasmara, Erma Sofiani : Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pemutihan gigi (bleaching) adalah lama pemakaian dan bahan yang digunakan. Proses pemutihan gigi akan menghasilkan perawatan yang adekuat jika memperpanjang waktu perawatan sehingga menghasilkan tingkat perubahan warna yang lebih tinggi.  Efek lamanya proses bleaching terhadap jaringan yaitu iritasi dan hipersensitifitas. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan adalah madu. Madu menghasilkan suatu senyawa reactive oxygen species (ROS) yang dapat meluruhkan stain penyebab diskolorasi gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman hasil oksidasi madu kelengkeng terhadap perubahan warna enamel gigi.
Dalam artikel yang di tuliskan oleh Erlina Sih Mahanani, Idha Ardianingtiyas Uji statistik menggunakan Kruskall-Wallis didapatkan hasil Asymp. Sig < 0,05 pada semua hari dan nilai Mean Range tertinggi adalah kelompok perlakuan Siwak F Whitening. Pasta gigi yang paling efektif dalam menghilangkan noda ekstrinsik akibat teh pada permukaan resin akrilik self cured adalah pasta gigi Siwak F Whitening.

Dalam artikel yang di tuliskan oleh Arina Zakiyyatun Nisa, Erma Sofiani Perubahan warna gigi atau diskolorasi gigi tentunya mengganggu dan menjadi keluhan terutama pada gigi anterior. Bahan kimia pemutih gigi yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida yang mempunyai efek samping sensitif bagi penderita yaitu iskhemik pada kulit dan membran mukosa. Efek samping tersebut mendorong untuk mencari bahan alternative lain salah satunya adalah madu. Madu mengandung glukosa dan enzim glukosa oksidase yang dalam kondisi tertentu memiliki kemampuan untuk memecah glukosa menjadi hidrogen
peroksida.

Daftar Pustaka








Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI PADA ANAK PENYANDANG DISABILITAS

Efektifitas Penggunaan Topical Application dan Fissure Sealant pada Anak dengan Usia 6-10 Tahun (Nur Fadila_P07125216024)

TOPIKAL APLIKASI FLUOR