KESEHATAN GIGI PADA ANAK
KESEHATAN
GIGI PADA ANAK
Oleh
Ika
Budi Utami
(P07125216034)
Sarjana
Terapan Keperawatan Gigi
Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
Masalah kesehatan gigi dan mulut
merupakan masalah yang rentan dihadapi oleh kelompok anak usia Sekolah Dasar
(SD). Penyebab dari permasalah kesehatan gigi dan mulut diantaranya kurangnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kurangnya kesadaran anak untuk menjaga
kebersihan gigi dan mulut dapat menyebabkan permasalahan gigi dan mulut. (Sragen & Publikasi, 2016)
Perilaku
dan kebiasaan mengabaikan kesehatan gigi dan mulut juga salah satu penyebab
timbulnya masalah gigi dan mulut. Apabila kita mengetahui pengetahuan tentang
kebersihan gigi dan mulut maka akan menghindari terjadinya masalah kesehatan
gigi dan mulut. Karena pengetahuan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
personal hyigiene seseorang. (Gayatri & Ariwinanti, 2014)
Anak
yang telah memasuki sekolah dasar akan dihadapkan pada pergaulan dengan
teman-temannya di sekolah serta masalah mengenai pelajaran dan tekanan dari
guru. (Palu, Kepel, Sam, & Manado, n.d.)
Anak-anak yang
bersekolah akan sering meminta sesuatu untuk dijadikan hadiah seperti permen,
cokelat. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan gigi pada anak. (Liu, Huang, Hsuao, & Chen, 2009)
Hal
yang dialami pada masa sekolah adalah adanya plak pada gigi anak. Plak
merupakan penyebab utama terjadinya penyakit gigi maupun penyakit gusi. Lapisan
plak sebagian besar terdiri dari kuman. Usaha untuk mengontrol dan mencegah
pembentukan plak dapat dilakukan secara sederhana, efektif dan praktis yaitu
dengan cara menggosok gigi secara teliti dan teratur dapat menghilangkan plak
dari seluruh permukaan gigi. Membersihkan plak secra teratur merupakan cara
pencegahan terjadinya karies gigi. (Wiradona, Widjanarko, & Syamsulhuda, n.d.)
Menurut
(Gigi et al., 2015)
Masa sekolah paling rentan terhadap karies gigi. Anak-anak yang memiliki
pengetahuan yang baik secara umum, memiliki perilaku yang baik untuk menjaga
kesehatan mulut mereka. (Ervan & Irwan, 2013)
menyatakan bahwa karies gigi yang terjadi
pada anak akan mengakibatkan munculnya rasa sakit sehingga anak menjadi malas
makan dan juga dapat menyebabkan tulang di sekitar gigi menjadi terinfeksi.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi, baik pada anak
maupun orang dewasa. Ada empat faktor utama penyebab karies adalah host, agent,
substrat, dan waktu.
Makanan
sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, makanan yang bersifat membersihkan
gigi yang dapat mengurangi kerusakan gigi seperti apel, jambu air, bengkuang
dan lain sebagainya, sebaliknya makanan yang manis, lunak dan melekat pada gigi
amat merusak gigi seperti permen dan coklat, walaupun air ludah dan lidah
merupakan pembersih alamiah terhadap gigi tapi pelekatan permen sukar
dibersihkan oleh pembersih alamiah ini terlebih pada fisur atau celah antara
gigi. Salah satu faktor lokal timbulnya penyakit gigi adalah plak. Plak
memegang peranan penting sebagai penyebab dua penyakit utama yaitu karies dan
gingivitis. Usaha yang paling penting untuk mencegah atau mengurangi
pembentukan plak adalah penyikatan gigi. (Masyarakat, Alhamda, Gigi, & Padang, 2011)
Pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini, karena pada usia
dini anak mulai mengerti akan pentingnya kesehatan serta larangan yang harus
dijauhi.. Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu kelompok yang sangat strategis
untuk penanggulangan kesehatan gigi dan mulut. Perkembangan kemapuan motoric
pada anak usia SD sangat baik untuk dikembangkan potensi dan kebiasaan seperti
menyikat gigi. (Gopdianto, 2015)
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk mencegah masalah
kesehatan gigi dan mulut, dengan tercapainya tingkat kesehatan gigi yang lebih
baik di masa mendatang. Penyuluhan cara menyikat gigi pada siswa sekolah dasar
merupakan salah satu upaya promotif dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
anak. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh tenaga
kesehatan. (Penyuluhan et al., n.d.)
Selain
melakukan penyuluhan oleh tenaga kesehatan, orang tua juga perlu membimbing,
memberikan pengertian kepada anak tentang kesehatan gigi. Perhatian serta cara
orang tua mendidik dan membina anak akan mempengaruhi perilaku anak di sekolah.
Kurangnya perhatian orang tua akan mempengaruhi keadaan psikis anak yang dapat
mendorong anak untuk melakukan oral habit. (Palu, Kepel, Sam, & Manado, n.d.)
Jadi
pengetahuan kesehatan gigi dapat diberikan sedini mungkin. Masa anak Sekolah
Dasar (SD) merupakan waktu yang tepat untuk pengembangan tentang kesehatan gigi.
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi, makanan yang baik untuk
kesehatan gigi dan masalah-masalah tentang kesehatan gigi. Penyuluhan dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi selain itu orang tua juga berperan
penting dalam memberikan pengertian tentang kesehatan gigi pada anak.
Sekian.
Semoga bermanfaat...
DAFTAR
PUSTAKA
Ervan, D., & Irwan, D. (2013). HUBUNGAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DENGAN STATUS KARIES GIGI SISWA KELAS 1 SMP 1
MUHAMMADIYAH KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG, 1–9.
Gayatri, R. W., & Ariwinanti, D. (2014). TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN
GIGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG.
Gigi, K., Tingkat, D. A. N., Karies, K., Lintang, J. C., Palandeng, H.,
& Leman, M. A. (2015). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN SISWA SDN
TUMALUNTUNG MINAHASA UTARA, 3.
Gopdianto, R. (2015). STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN PERILAKU MENYIKAT GIGI
ANAK SD NEGERI 1 MALALAYANG, 3.
Liu, H., Huang, S., Hsuao, S., & Chen, C. (2009). Dental caries
associated with dietary and toothbrushing habits of 6- to 12-year-old mentally
retarded children in Taiwan, 4(2), 61–74.
https://doi.org/10.1016/S1991-7902(09)60010-6
Masyarakat, B. K., Alhamda, S., Gigi, J. K., & Padang, P. K. (2011).
Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi ( Kajian pada Murid
Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukittinggi ), 27(2),
108–115.
Palu, S. T. A., Kepel, B. J., Sam, U., & Manado, R. (n.d.). GAMBARAN
ORAL HABIT PADA MURID SD KATOLIK II, 18–27.
Penyuluhan, P., Menyikat, C., Terhadap, G., Warouw, S. M., Gunawan, P. N.,
Sam, U., … Manado, R. (n.d.). Pengaruh penyuluhan cara menyikat gigi terhadap
indeks plak gigi pada siswa sd inpres lapangan 1.
Sepatan, D., Tangerang, K., Sep, I. N., Primar, A. T. A. N., & Th, Y.
H. (2010). Gambaran kebersihan mulut dan gingivitis pada murid sekolah dasar
dipuskesmas sepatan, kabupaten tangerang, XX, 179–187.
Wiradona, I., Widjanarko, B., & Syamsulhuda, B. M. (n.d.). Pengaruh
Perilaku Menggosok Gigi terhadap Plak Gigi Pada Siswa Kelas IV dan V di SDN
Wilayah Kecamatan Gajahmungkur Semarang, 8, 59–68.
Komentar
Posting Komentar